Thursday, July 27, 2017

The Proposal

Dua hari kemarin saya nggak ngantor, dengan alasan sakit perut..Ini ibarat pepatah, "karena sambal setitik, melilitlah perut sebelanga"..iya, iya, perut saya emang gendut..hihihi..ups! Nah, iseng ngisi waktu sambil sesekali perut nyeri, saya nonton film melalui aplikasi movie streaming HOOQ. Pas saya buka, langsung muncul filmnya mbak Sandra Bullock dan mas Ryan Reynolds yang berjudul The Proposal. Bukan genre saya sebenernya nonton beginian, karena udah bisa ditebak ini pasti semacam komedi romantis kaya Princes Diary, Cinderella, dsb..intinya si bakalan bikin yang nonton baper..ya kan..

Overall, ceritanya dongeng banget si..for somehow, elu musti main film dulu dech baru dapet cowok model begini..wkwkwkw..nggak denk bercanda..short story nya begini..(bukan spoiller lah ya, karena ini juga film jaman tahun 2009):

Margareth (Sandra Bullock) adalah seorang single lady yang sukses dalam karirnya. She is a tough woman, intelligent, perfectionist, ambitious, goal-oriented, dan yah semacam itulah..cantik pasti! Dalam kurun 3 tahun terakhir dia dibantu oleh seorang Asisten (Sekretaris) yang (di luar kebiasaannya) adalah cowok, ganteng, smart, bijaksana namanya Andrew (ketebak lah ya ini Ryan Reynolds). Suatu ketika si Maggie ini memecat kepala editornya, Bob. Gara-gara masalah inilah, akhirnya Maggie kesandung status keimigrasiaannya (Bob ngadu ke Direksi kalau Maggie udah expired visa kerjanya). Daripada musti balik ke Kanada dan karirnya terancam, akhirnya Maggie "mengancam" si Andrew buat jadi "calon suami" (di US, kita bisa tinggal dengan visa spouse). Nah, singkat cerita, mereka balik ke kampung halamannya si Andrew di Alaska sana..Ternyata, si Andrew ini anaknya orang paling kaya seSitka (hometownnya Andrew). Kesel juga si Maggie, kalau si Andrew ternyata bohong selama ini..Andrew bilang yang kaya kan orang tuanya, buka doi (ini pasti bikin para single ladies lumer kan ya...)...daaan dengan klimaks dan anti klimaks cerita dibumbui komedi yang lumayan bikin ngakak..ketebak lah ya jalan cerita pasti happy ending..

Hokay! jadi yang mau saya bahas itu bukan soal alur film yang mau saya bahas..tapi kurang lebihnya apa yang ada di film ini sebenernya yang sehari-hari juga kita hadapi..ada kok..sadar atau nggak, terkadang kita juga melakukan..

Pertama,

Wednesday, May 24, 2017

Menang tanpo Ngasorake


Sitting on the couch..enjoying a cup of hot chocolate...

Hari ini...adalah hari yang cukup melelahkan bagi otak saya..
Memikirkan bagaimana situasi kerjaan kedepannya dengan kenyataan bahwa atasan saya per 1 juni depan sudah pensiun...fiuh...nggak punya supervisor, analis langsung juga nggak ada, partner sati litting juga nggak ada..praktis, cuma saya dan staf admin saya yang kerja nangani urusan negara seabreg yang semuanya nanya minta cepet minta kejelasan...sementara gw itu siapa? Hanya kroco remahan roti..kerja bagus juga nggak ada rewardnya, kerja buruh apalagi...ditambah, temen yang biasanya suka jadi tempat curhat tentang buruknya sistem, tiba-tiba mengajukan cuti nggak tanggung-tanggung 3 bulan! Rasanya pengin nangis saat ini juga! Because i trust no much people in this system..terlalu banyak kepalsuan yang saya lihat...Fake! Fake! Fake!
Gimana si rasanya kalau apa yang kamu lakukan, tapi orang lain yang ngambil nama? So disgusting! Too naif, kalau dibilang "ya udah lah nggak papa, demi kemaslahatan bersama, organisasi". It's  a shame! So pitty!
Atau kamu sudah kerja banting keringat (karena netes haha), tapi masih aja dijelek-jelekin...dibilang ini itu and the bla bla bla and the bad thing, justru cuma percaya sama orang yang ngomong itu...
Maaf yach hari ini kebanyakan ngeluh dan curhatnya..

A friend once wrote a wisdom..
Bersyukurlah....
saat masih diberi banyak amanah yg tampaknya melebihi kemampuan kita, menyinggung kenyamanan kita.
Mungkin,mungkin karena Allah tahu u are more capable than u think u are. Mungkin karena bos mu lebih mempercayai mu drpd staff lainnya. Mungkin krn ada rencana indah lain setelah sgl kelelahan ini.
Maaf, tdk bermaksud mengentengkan apalagi mggampangkan k bete an mu. Cm mcb mlht sisi lain biar rasanya agak ringan. 
*mnulis mengingatkan diri sendiri.
*copas kata2 suamiku 
(Ika, 2017)

Well, terima kasih mbak sudah membuatku adem..sementara...
However...rasanya pengin bilang,

Kadang kalau lagi kesel selalu berpikir, ada saatnya di atas angin, ada saatnya terhempas...
Mengingat pesen eyang asdep yang mau pensiun besok ini,
"Ngluruk tanpo bolo
Sekti tanpo aji-aji
Sugih tanpo bondo
Menang tanpo ngasorake"
Kerjalah dengan tanpa merendahkan atau menjelek-jelekkan orang lain..Rangga bilang, itu..."jahhat!"
Apa salahnya kerja dengan ngurusin urusan masing2 si...apa untungnya mencitrakan diri bagus tapi bersamaan menjelekkan orang lain....kalau kata eyang, biarkan saja, yang penting jangan begitu...
Kadang hayati lelah, cyiiin...
Mau jadi manusia waras itu emang butuh perjuangan , apalagi di birokrasi..sini, mana yang bilang PNS kerjanya cuma leha-leha...itu bukan PNS, tapi orang yang nggak punya meaning...
Tapi kembali memang, nggak semua bisa dilogikakan...jatuhnya debat nggak berkepanjangan..cuma dibutuhkan suatu keyakinan atau faith bahwa ya manusia memang beragam karakter, tujuan, dan cara...

Keep smile and be happy!
Mari ngetrip lagi aja...

Gambir, 24 May 2017

Tuesday, January 10, 2017

Masih suka menyalahkan orang lain?

Dari beberapa hari yang lalu, ada-ada saja cerita yang berujung pada pagi ini yang tetiba teringat sesuatu ketika sedang kuliah di Belanda, tapi lupa pas lagi ngapain dan lagi ngobrol sama siapa..yang pasti tu begini..yang membedakan antara orang Barat dan orang Timur salah satunya adalah keberanian mengatakan "It was my mistake"..Jadi ketika itu ceritanya begini..


Contoh simple, adalah ketika kita terlambat..Umumnya yang pertama kali diucapkan dan disampaikan adalah "Maaf, saya terlambat". Ternyata, instead of using sorry for the first sentences, mereka mengucapkan "It was my mistake for being late, I'm sorry".


Nah, esensinya adalah...Kata "maaf" itu memang gampang diucapkan (walaupun bagi sebagian orang yang pridenya super tinggi memang masih susah si bilang maaf, sorry to say, makan tuch pride :D), tapi lebih dari itu, "mengakui bahwa itu adalah kesalahannya" ternyata adalah hal yang paling dan paling sulit dilakukan oleh mayoritas kita. Alih-alih mengakui itu memang kesalahannya, malah selalu menyalahkan faktor di luar dirinya, entah itu orang lain atau sesuatu. Ternyata, the power of admitting the mistake itu luar biasa. Keliatan lebih "mengena", lebih bisa mengurai permasalahan. Instead of marah-marah nggak jelas, padahal udah minta maaf. Hmh..gimana saya ngejelasinnya ya? susah juga. Secara saya bukan ahli berteori wkwkwk.Frankly speaking, saya mencoba menerapkan hal itu beberapa kali. Saya mencoba selalu bilang, "itu kesalahan saya, dan saya minta maaf". Ternyata memang beda dengan ketika saya hanya bilang "maaf". Powernya bukan ke orang lain si saya rasakan, tapi ke diri saya sendiri. Rasanya, saya lebih plong dan legowo aja. Menghadapi permasalahan pun sepertinya lebih clear aja..hahah...lebih fokus nyari solusinya daripada nyalahin sebabnya wkwkwkw..(sok wise banget gw).


Thus, saya jadi inget..mungkin ini karena sejak dini yang orang dewasa lakukan terhadap anak kecil salah. Contohnya nich, anak kejedot tembok, lha yang disalahin adalah temboknya, dibilang "duh temboknya nakal ya dek". Padahal karena si anak misalnya kurang hati-hati. Padahal kalau dipikir pake logika, helloow itu tembok dari kapan udah di situ. Atau pas anak kesandung kursi..."Ih kursinya nakal". Alamak, apa salah kursi dan tembok. Padahal lebih bijak ika menunjukkan bahwa si anak kurang hati-hati, atau ada saran supaya terhindar dari kejedot atau kesandung. Contoh "Adik kurang hati-hati, sebaiknya berjalan biasa saja, boleh berlari tapi lihat ada apa di sekitarnya" (hehe ilmu ini saya dapat waktu saya bantuin tante saya di TK). Well, tapi seringnya nich, orang dewasa akan menggampangkan dan berpikiran, "masih kecil ini". Totally wrong!!! justru apa yang terekam, apalagi di bawah usia 5 tahun, itu yang akan selamanya terekam dan membentuk perilaku dan karakter si anak ketika dewasa. Nggak heran banyak orang dewasa selalu put the blame on others..Yah, kecuali dapat hidayah dalam perjalanannya jadi orang bijak ya hewehwehh..


So, end of the story..
Jakarta, tulisan pertama di 2017

Banda Neira - Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti (Live)

I'm just not brave enough to say, I love you..   mungkin memang hal bodoh tapi setidaknya biarkan semua hadir dan muncul dalam ingatanku...