Tuesday, September 27, 2016

Kenapa baru sekarang?

Hihihi..sudah saya duga, pertanyaan-pertanyaan itu akan muncul di hari pertama saya muncul di kantor dengan gigi yang sudah berpagar logam. Ya! di deretan gigi saya yang berantakan terpasang brachet metal dengan karet warna pink (my fav color!). Yah sebenarnya wajar saja si pertanyaan itu muncul karena selama 5 tahun lebih mereka terbiasa dengan saya yang tanpa brachet (alias berantakan dan nggak bebas senyum). Well, let's start my story..

Semua berawal dari puluhan tahun yang lalu (naon sich, padahal ya kira-kira 25 tahun yang lalu haha)..saya nggak ingat persisnya saya umur berapa, tapi kira-kira begini ceritanya... Pergi ke dokter gigi adalah momok yang paling menakutkan bagi saya! Masih ingat dengan jelas, dari rumah si berangkat masih tenang-tenang saja, di ruang pendaftaran yah masih so so lah..di ruang tunggu pun, masih chill meskipun deg-degannya nambah.. Nah, begitu masuk ruang periksa, entah kenapa, pecah tangis saya! dan I clearly remember how afraid I was when seeing the dentist equipment. Saya hampir lari, kalau ayah saya tidak segera memegang tangan saya! Drama banget ya. Mau dibujuk-bujuk kaya apapun, it didn't work! Akhirnya, there was not other way, Ayah saya kemudian duduk di kursi pasien dan saya dipangku! dan Ibu saya pun mengelus-elus tangan saya supaya kalem. Masih drama nangis tuch, mau nggak mau saya pun buka mulut dan dokter pun melakukan tugasnya, mencabut gigi saya. Selesai tindakan, saya pun masih dengan menangis keluar dari kamar periksa. Hihihi apalah rasa malu, bodo amat lah! walaupun abis itu nangisnya udahan. Hahaha...Percaya nggak percaya, drama yang sama terjadi berulang kali setiap saya pergi ke dokter gigi (dokter giginya pun beda-beda, mungkin ganti suasana kali ya). Biarpun saya sudah SD kelas berapa gitu, mungkin kelas 4 atau 5 kali ya..sebenarnya malu si ya, tapi saya masih inget banget tuch disuntik-suntik..wah kejer lagi donk..haha tetep dipegangin sama Bapak si..haha lupa dech masih dipangku atau nggak. Dokter saat itu bilang, dipasang brachet aja biar nggak berantakan. Well, some reasons (nggak tau ya), nggak dipasang juga. Soalnya abis itu nggak ke dokter gigi lagi hahaha..

Wednesday, September 21, 2016

A Morning Inspiration

Assalamualaikum,semangat pagi semuanya. "Break The Limit"
(Adi W Gunawan)

Beberapa hari yang lalu saya mengendarai mobil menuju Bandung. Ketika mulai memasuki tol ke arah Sadang, di belakang saya ada sebuah mobil Lexus berwarna hitam yang melaju dengan kecepatan tinggi. Tetapi yang saya suka walaupun ia melaju dengan kecepatan tinggi, ia tidak memaksakan kehendak.  Jika mobil di depannya tidak mau memberi jalan, maka ia yang mengalah dengan mengambil jalan ke kiri dahulu baru kemudian balik lagi ke jalur kanan.

Supaya tidak ngantuk karena saya menyetir sendirian dan tertarik dengan cara menyetir si mobil hitam ini, iseng-iseng saya membuntuti mobil tersebut dari belakang. Saya ikuti cara ia menyetir, termasuk kecepatannya. Ketika tidak ada mobil lain di tol, kecuali mobil tersebut dan mobil saya, mobil hitam tersebut menambah kecepatan nya. Karena sedang membututi, tanpa sadar saya ikut menambah kecepatan mobil saya.

Ketika saya melihat panel kecepatan, menunjukkan angka 160 km/jam. Padahal selama ini, kecepatan tercepat yang pernah saya tempuh adalah 140 km/jam, saya tidak berani melaju diatas itu.
Tapi dengan adanya mobil yang saya ikuti, saya bisa tembus rekor kecepatan mobil saya. Sesuatu yang sulit saya lakukan jika tidak ada sparringnya.

Monday, September 19, 2016

Cuti Awal Tahun (Epilog): Dari Durian Ucok sampe Kualanamu

Hehe...rasanya kok nanggung ya, nggak sekalian nulis liburan penuup di cuti awal tahun ini. Ditambah malah jadi ngidam Durian Medan! Iyaaa..,,jadi karena setelah berlibur singkat di Danau Toba, kami ke Medan hanya karena pengin makan durian di Durian Ucok! Alamaaaak (pake logat batak hahaha), baru denger namanya aja sudah ngiler! Do oh saya kan pecinta durian! Oke sabar..sabar..

Jadi, perjalanan kami ke Medan dimulai donk dengan naik travel (umumnya yang disebut travel itu adalah mobil sewaan model avanza atau xenia, jika beruntung ya innova) dari pelabuhan Tiga Raja Parapat, tiket sekitar 90rb kalau nggak salah ya. Perjalanan ke Medan memakan waktu sekitar 5-7 jam. Satu Mobil diisi dengan 7 orang penumpang dan 1 driver. Di sebelah kami adalah seorang ibu dengan ananya yang masih kecil, namanya Samuel! Tapi panggilannya Muel! Lucu banget. Rupanya suami si ibu adalah si bapak yang duduk di sebelah supir dan memangku sang kakak, namanya Jelita. Jadilah sepanjang perjalanan kami bercanda dengan Muel dan Jelita. Hahaha karena saya dan Ira kebagian duduk di tengah dan pinggir, jadi kami gantian supaya nggak terlalu pegal punggung, maklum berjam-jam. Sebenarnya ada waktu berhenti dan istirahat si di sebuah rest area, cukuplah makan mie goreng dan teh yang hangat. Lumayan menghilangkan penat. Oy, travel ke Medan ini bersedia mengantarkan kami sampai ke penginapan, yaitu Permata Inn. Dari Parapat sekitar jam 12, sampai di Medan sekitar jam 7. Yup lama memang. Tapi alhamdulillaah sampai di Medan!

Banda Neira - Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti (Live)

I'm just not brave enough to say, I love you..   mungkin memang hal bodoh tapi setidaknya biarkan semua hadir dan muncul dalam ingatanku...