Wednesday, August 5, 2015

Be open!

Seorang teman pernah "terpana" dan bertanya "how amazing you are, how could you have so many friends and how you manage your time with different friends?" Dan sebagian teman yang lain envy dan ngeluh nggak ada teman sedekat itu..
Well, sebenarnya tidak serumit itu.
Bagi saya, single, anak manja, kuliah di negeri dengan jarak tempuh penerbangan direct 15 jam non stop dari rumah tercinta nun di sebuah kota kecil di Indonesia, justru sebuah tantangan bagi saya kalau saya bisa menciptakan "keluarga" di sini. Yah, awalnya pemikiran saya terbawa asumsi bahwa individualism lekat sekali dengan masyarakat Barat. Selintas ya. Tapi saya nggak mau kalau saya terkungkung oleh stigma ini. Saya bertekad, i will make something different :)

Prinsip saya cuma satu, kalau kita membatasi diri kita sendiri, bagaimana orang lain akan bisa mendekat pada kita? Haha biarlah saya dianggap sok akrab, yang penting saya nggak kesepian. Di jakarta gampang, tinggal nyetop taxi 6 jam kemudian udh di rumah (taxi ke stasiun kemudian naik kereta hehe). Di sini? Ngomong pun harus mengingat2 grammar. Jadi, mulailah saya lemparkan senyum saya kemana2, oma2, anak2, teman2, sambil tak lupa "guten morgen" "hoe gaat het met je?" "Fijn daagh".
Saya memperkenalkan diri saya sebagai seorang muslimah dan mereka menghormati waktu saya untuk shalat, saya tidak minum, saya tidak makan pork, dan bahkan mereka sebagian paham bahwa saya hanya makan daging halal atau mereka menyebutnya kosher (jewish butcher), dan mereka akhirnya paham kalau saya hanya hugging (berpelukan) dengan perempuan. Hihihi kebiasaan di sini mau laki-laki atau perempuan cipika cipiki dan hug ketika salaman. Haha paling banter, saya salaman atau tos.
Singkat kata, berhasil! Eh tapi jangan dibayangin ini usaha sekali dua kali ya, lebih dari berkali-kali, jangan bosan...mereka akan agak kaget, ni orang ramah bener, pikir mereka. Jadi maksud saya, be consistent and be sincere, tuluslah. Nggak jarang juga respon yang saya dapat datar ataupun ekspresi keanehan karena english saya yang belepotan..but, who cares?...Haha tebel banget ya muka saya.. Alhamdulillaah later, saya mulai sibuk ngobrol sana sini, tertawa riang, hang out,menikmati undangan makan siang di sebuah keluarga India dan kemudian main di park, dinner menu Georgia, Germany,atau sekedar barbecue di taman, disuruh main ke keluarga2 Indonesia..haha sampe saya jujur bingung ngatur waktunya. Kesepian? No more! Mereka telah mengisi hati saya pada sebuah bagian ^_^























Then what? Tentu saja, You will feel it likes a home!!! And you have many families here!

Siapa sangka, di saat saya menghadapi kesulitan2 apapun, mereka menawarkan bantuan tanpa saya minta, bahkan ketika saya butuh proofreader mereka seperti berlomba-lomba sukarela mau melakukannya, rebutan untuk diberi paper saya, bahkan ada yang ngancem akan ngambek kalau nggak dikasih hihihi... bahkan ada yang menolong saya dengan kalimat "this is just because of you"..weh, padahal saya nggak ngapa2in, saya cuma terbuka dan nggak menutup diri. Hal paling mengharukan, "I understand how difficult and hard for you far from your families. But you have a love from a belgian-german girl here, me!" Aaah saya jadi kangen sama Sissy! These are precisely like the family members! Encourages each other, loves each other, helps each other!

Saya, sangat amazing! Bukti bahwa kasih sayang Allah dimana-mana! Rasul SAW juga berteman dengan nasrani dan yahudi, dan Rasul selalu berbuat baik kepada mereka walaupun kadang respon tidak selalu hal yang baik tapi beliau selalu membalasnya dengan kebaikan (bahkan Isa putra Maryam mengajarkan dalam Injil: berikanlah pipi kirimu jika pipi kananmu ditampar -cmiiw-)... what the best role model..sebuah ajaran cinta kasih yang sesungguhnya bukan? Percayalah, kebaikan akan selalu berbuah hal yang baik! Siapa pula yang menyangka, seorang anak pengungsi Syria memberikan bagian terakhir rotinya untuk saya makan sebagai apresiasi dia karena saya seharian nemenin dy main (nggak tega juga saya menerimanya, tapi dy ngambek kl saya nggak mau menerima, dan nyesel saya awalnya nolak). See? Dunia terlalu indah untuk sekedar keluhan..

Intinya jangan menutup diri..be open! Bukan berarti harus curhat2an juga..tapi bertemanlah, bersilaturahimlah...dan ingat, jangan mengeluhkan hal yang itu berasal dari dirimu sendiri (jika kamu membatasi dirimu sendiri, semesta pun akan membatasi dirinya untukmu)

Ini cuma sebuah tips mengusir kesepian yang berhasil pada diri saya...mumpung belum balik ke rutinitas kerjaan..ada cara lain? Yuk share...

*sebagai pengingat kalau saya kambuh ngeluh2nya
Maastricht,  5-8-15

No comments:

Post a Comment

Banda Neira - Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti (Live)

I'm just not brave enough to say, I love you..   mungkin memang hal bodoh tapi setidaknya biarkan semua hadir dan muncul dalam ingatanku...