Yang jelas, ceritanya ini diawali dari chat iseng-iseng sama Adha (haha ketemu dan berteman sama Adha ini pun absurd ceritanya, nggak usah lah ya diceritain demi menyingkat plot). Intinya si Adha ini anaknya suka jalan dan travel kaya saya, jadi klop sudah. Nah di suatu siang hari tiba-tiba anaknya ngeWA dengan histerisnya gitu kalau ada tiket murah ke Jepang (sebelumnya emang ngobrol2 mau travelling bareng ke suatu negara entah apa aja lah itu), dan surprisenya itu Singapore Airlines lagi. Daan..entah hipnotis apaan yang dipakai si Adha, saya langsung ok dan tiket pun di tangan, padahal itu untuk tahun depannya (yes which was at 13-22 April 2018), wkwkwkwkw! ya begitulah kami, yang penting tiket di tangan (please, check pic below untuk tiket yang sedemikian indah harganya hihihi...Alhamdulillaah ya Allah!). Soal jadi berangkat nggaknya, itu namanya takdir! hihihiOk, mendekati hari H (caelah macam lebaran aja), mulai dech ngurusin soal visa. Kebetulan Adha dah ngurusin duluan. Eeeeh, baru keinget belum ngurus perpanjangan paspor yang kebetulan abis! Duh panic attack dech ogut!
Jadi gimana donk? Ok, satu-satu ya saya ceritanya.