Friday, April 20, 2018

Nemophilia (Japan Trip 2018 Part #2)


Tokyo, 20 April 2020

Hai Ta...

Apa kabar?

Hari ini Adha ngajak jalan ke Ibaraki. 
Sekitar 2 jam perjalanan dari Tokyo.
Naik kereta dari Ueno ke Katsuta, trus nyambung naik bis langsung ke tempat tujuan. 
Aku ngikut-ngikut ajalah Adha ngajak kemana, yang penting jalan, Ta.

Sengaja nggak kubawa kamera DSLR, Ta. 
Bahu rasanya sudah berat untuk digantungkan kamera2 itu.
Cuma bawa hp dan kamera polaroid yang ringan, beli di olshop sebelum berangkat. 

Ternyata, turis lagi banyak-banyaknya, bisnya penuh, Ta.
Antrian beli tiket masuk juga panjang. 
Entah musim liburan, atau memang tempat ini tak pernah sepi.
Tapi memang musim semi, Ta.

Bukankah, semua orang menunggu datangnya musim semi?

Saturday, April 14, 2018

Konyol nggak kelar-kelar: Suatu prolog cerita (Japan Trip 2018 Part #1)

Haha judulnya simple banget ya? Karena saya bingung mau ngasih judul tulisan apaan (lagi mentok inspirasinya)..tapi asli kalau keinget bakal nyengir melulu plus garuk-garuk kepala..

Yang jelas, ceritanya ini diawali dari chat iseng-iseng sama Adha (haha ketemu dan berteman sama Adha ini pun absurd ceritanya, nggak usah lah ya diceritain demi menyingkat plot). Intinya si Adha ini anaknya suka jalan dan travel kaya saya, jadi klop sudah. Nah di suatu siang hari tiba-tiba anaknya ngeWA dengan histerisnya gitu kalau ada tiket murah ke Jepang (sebelumnya emang ngobrol2 mau travelling bareng ke suatu negara entah apa aja lah itu), dan surprisenya itu Singapore Airlines lagi. Daan..entah hipnotis apaan yang dipakai si Adha, saya langsung ok dan tiket pun di tangan, padahal itu untuk tahun depannya (yes which was at 13-22 April 2018), wkwkwkwkw! ya begitulah kami, yang penting tiket di tangan (please, check pic below untuk tiket yang sedemikian indah harganya hihihi...Alhamdulillaah ya Allah!). Soal jadi berangkat nggaknya, itu namanya takdir! hihihi


Selesai urusan tiket ya sudahlah ya..bulan demi bulan terlewati menahan hasrat yang semakin menggelora (ya elah macam kisah romantis aja wkwkwk). Kadang si Adha ngeWA deg-degan katanya, hahaha saya lebih deg-degan lagi kalau nggak dapet cuti wkwkwk (secara bos baru). Jadi triknya nich, di akhir desember, saya udah bisik-bisik ke bu bos baru dan pak bos kalau taun depan (April mau cuti haha), dan sebulan sebelumnya (berarti Maret) surat cuti saya ajukan dan alhamdulillaah diACC. Sesudahnya saya kongkalikong donk ya sama Nopiyanto, pegawai yang bagian absen karena input cuti kan di doski, jangan sampe berita saya mau vekesyen bocor kemana-mana wwkwkwkw. (sebagai gratifikasinya, pulangnya dibawain dech oleh2 asal bukan gantungan kunci katanya hahaha).

Ok, mendekati hari H (caelah macam lebaran aja), mulai dech ngurusin soal visa. Kebetulan Adha dah ngurusin duluan. Eeeeh, baru keinget belum ngurus perpanjangan paspor yang kebetulan abis! Duh panic attack dech ogut!
Jadi gimana donk? Ok, satu-satu ya saya ceritanya.

Thursday, July 27, 2017

The Proposal

Dua hari kemarin saya nggak ngantor, dengan alasan sakit perut..Ini ibarat pepatah, "karena sambal setitik, melilitlah perut sebelanga"..iya, iya, perut saya emang gendut..hihihi..ups! Nah, iseng ngisi waktu sambil sesekali perut nyeri, saya nonton film melalui aplikasi movie streaming HOOQ. Pas saya buka, langsung muncul filmnya mbak Sandra Bullock dan mas Ryan Reynolds yang berjudul The Proposal. Bukan genre saya sebenernya nonton beginian, karena udah bisa ditebak ini pasti semacam komedi romantis kaya Princes Diary, Cinderella, dsb..intinya si bakalan bikin yang nonton baper..ya kan..

Overall, ceritanya dongeng banget si..for somehow, elu musti main film dulu dech baru dapet cowok model begini..wkwkwkw..nggak denk bercanda..short story nya begini..(bukan spoiller lah ya, karena ini juga film jaman tahun 2009):

Margareth (Sandra Bullock) adalah seorang single lady yang sukses dalam karirnya. She is a tough woman, intelligent, perfectionist, ambitious, goal-oriented, dan yah semacam itulah..cantik pasti! Dalam kurun 3 tahun terakhir dia dibantu oleh seorang Asisten (Sekretaris) yang (di luar kebiasaannya) adalah cowok, ganteng, smart, bijaksana namanya Andrew (ketebak lah ya ini Ryan Reynolds). Suatu ketika si Maggie ini memecat kepala editornya, Bob. Gara-gara masalah inilah, akhirnya Maggie kesandung status keimigrasiaannya (Bob ngadu ke Direksi kalau Maggie udah expired visa kerjanya). Daripada musti balik ke Kanada dan karirnya terancam, akhirnya Maggie "mengancam" si Andrew buat jadi "calon suami" (di US, kita bisa tinggal dengan visa spouse). Nah, singkat cerita, mereka balik ke kampung halamannya si Andrew di Alaska sana..Ternyata, si Andrew ini anaknya orang paling kaya seSitka (hometownnya Andrew). Kesel juga si Maggie, kalau si Andrew ternyata bohong selama ini..Andrew bilang yang kaya kan orang tuanya, buka doi (ini pasti bikin para single ladies lumer kan ya...)...daaan dengan klimaks dan anti klimaks cerita dibumbui komedi yang lumayan bikin ngakak..ketebak lah ya jalan cerita pasti happy ending..

Hokay! jadi yang mau saya bahas itu bukan soal alur film yang mau saya bahas..tapi kurang lebihnya apa yang ada di film ini sebenernya yang sehari-hari juga kita hadapi..ada kok..sadar atau nggak, terkadang kita juga melakukan..

Pertama,

Banda Neira - Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti (Live)

I'm just not brave enough to say, I love you..   mungkin memang hal bodoh tapi setidaknya biarkan semua hadir dan muncul dalam ingatanku...