Showing posts with label journey. Show all posts
Showing posts with label journey. Show all posts

Friday, April 20, 2018

Nemophilia (Japan Trip 2018 Part #2)


Tokyo, 20 April 2020

Hai Ta...

Apa kabar?

Hari ini Adha ngajak jalan ke Ibaraki. 
Sekitar 2 jam perjalanan dari Tokyo.
Naik kereta dari Ueno ke Katsuta, trus nyambung naik bis langsung ke tempat tujuan. 
Aku ngikut-ngikut ajalah Adha ngajak kemana, yang penting jalan, Ta.

Sengaja nggak kubawa kamera DSLR, Ta. 
Bahu rasanya sudah berat untuk digantungkan kamera2 itu.
Cuma bawa hp dan kamera polaroid yang ringan, beli di olshop sebelum berangkat. 

Ternyata, turis lagi banyak-banyaknya, bisnya penuh, Ta.
Antrian beli tiket masuk juga panjang. 
Entah musim liburan, atau memang tempat ini tak pernah sepi.
Tapi memang musim semi, Ta.

Bukankah, semua orang menunggu datangnya musim semi?

Thursday, September 15, 2016

A Friendship in Origamies

Tiga minggu yang lalu, saya mengikuti pre departure briefing untuk sebuah training tentang Leadership and Management. Salah satu pembicara memberikan sebuah pertanyaan sebagai PR dan meminta untuk membawa sebuah bukti sebagai jawabannya. Pertanyaannya adalah,

"Hal apakah yang menjadi sangat inspirasi bagi Anda?"

Beliau lantas menjelaskan, itu dapat berupa apa saja, buku, novel, apapun itu. Do oooh, PR banget nich! Semua hal bisa jadi inspirasi buat saya, tapi kalau disuruh membuktikan? lha hal-hal yang menginspirasi itu termanifestasi dalam diri dan perilaku saya sehari-hari. Sebagai contoh, liat postingan di facebook soal riba, langsung kartu kredit saya close dan gunting-gunting sampe abis. Liat kakek-kakek masih jualan, langsung hati ini mewek dan teringat ayah yang berpanas-panas di sawah (dulu si, kalau sekarang ngurusin kebun depan rumah), liat berita perempuan diinjek-injek atau korban KDRT langsung pengin jadi perempuan tangguh, dan masih banyak inspirasi-inspirasi lainnya. Jadi apa donk buktinya? Haha...nggak punya pikiran lain, kecuali mau nyodorin bodi ini jadi bukti pribadi yang sudah terinspirasi. Nyahahaha lebhay ya. Ya abis nggak bisa mikir yang lainnya juga. Plus males kalau musti bawa buku tebel, lagian nggak begitu kutu buku lagi sekarang. Eh, tapi tepatnya si minder karena pas di briefing itu ditanyain udah baca buku ini itu, boro-boro baca, denger aja belom pernah (kuper banget ya gw -_-"). Eh jadi inget, ada satu buku tetralogi Buru nya Pramoedya Ananta Toer belum dibalikin nich sama Bagas! Balikin pleaaseee...buku langka!

Singkat cerita, akhirnya tibalah saat diklat, dan tataaaaa....NGGAK DITANYAIN SOAL PRnya! hahaha lupa kali ya belio. Padahal nich ya, sebelumnya udah deg-degan banget kalau ditanyain soal buku yang menginspirasi, secara saya dong dong dong kalau soal buku. Kecuali buku tabungan (eh tapi ini juga udah lama nggak cetak). Fufufufufu kecewa donk saya.... hihi Karena sebenarnya nich, semalem dapet inspirasi! Entah kenapa tiba-tiba saya ingat salah satu hal yang sangat-sangat membuat tawa dan senyum saya lebar-selebar2nya! mirip pas saya terima pengumuman kelulusan master saya. So here we go to the stories..sedikit flash back ya..

Saturday, February 14, 2015

A Short Escape in Winter 2014 (Epilog) : A Smooth Landing at Eindhoven

So, this is it!

The End of Winter Trip 2014 in Eastern Europe. From Warsaw, Prague, Bratislava, to Budapest. Well, this time I won't tell you about how I went home to the Netherlands..but I would love to give you a story how the journey has put me some new sheets of life...

It was my first experience to have a trip when I studied abroad. For me, doing a sight seeing in the cities was amazing, because I always try to dive into its typical atmosphere of the cities I visited. For example, I enjoyed Warsaw as a romantic city, despite of its history and the sparks of modern city when I was there. Then I clearly remember when I stepped my feet at Bratislava, it still overwhelms me with the impression of "from history to life" journey. The most amazing part of the journey was when in Prague, when I start my solo walk, I mean when I convinced my self that I need to have my own story, then have split from my travelmates! Afraid? Worried? Definitely, YES! but at once, I got my courage as well! Yes, a moment I have faith that everything is okay, there was nothing to worry about..just one come to my mind, I GOT TO ENJOY this anyway! :) I remember that I just walked anywhere my feet wanted to, as well as I got my first archery experience and so called my first "Beethoven-Mozart" Tour. So I called Prague by the city of courage. Obviously, Budapest has given me the splendid experience in my winter holiday in 2014 by the warmth of the city and its people. Something that will certainly make people hard to put their attention back to their real life with works, study, etc. So true, isn't it?

Saturday, February 7, 2015

A Short Escape in Winter 2014 (part 5): Budapest, Sebuah Catatan Memahami Sejarah Dunia!


Ya, Budapest adalah kota terakhir dalam perjalanan Eastern Europe Trip 2014.  Membayangkan bahwa liburan saya akan segera berakhir dan 2 ujian resit sudah menunggu dan buku2 yang saya bawa hanya sekali dua kali saya baca itu selalu membuat saya panik. Ouch, perut selalu tegang! Hihihi..tapiiiii rasanya terlalu sia-sia kalau selalu cemas. It's time to have a story in this city! Hahaha sungguh sebuah tekad yang besar!

Kami tiba di Budapest siang hari. Hemh..lagi2 agak repot karena harus menukar mata uang ke Hungarian Forint. Tapi nggak seribet di Prague si, karena kami sampainya siang jadi mudah untuk menukar ataupun tarik tunai. Daaan, untuk membeli tiket kereta pun, kami bisa menggunakan kartu debit atau kartu kredit langsung di mesinnya. Saya cuma bisa, "wow!" Hahaha maklum, datang dari sebuah negara yang masih belum kenal kata efisien hihihi. Ok, step pertama adalah mengambil peta atau city map gratis. Sempat bingung juga ketika mencari jalur ke arah hostel yang kami booking. Hihi anton dan putri sibuk ngeliatin peta, saya diem aja. Abis kalau saya ikut2an ngeliat peta, yang ada malah diskusi nggak selese2. Sebenernya, solusi paling cepat buat saya adalah nanya ke polisi atau ke penduduk lokal. Wow! Patut diacungi jempol! Dari semua polisi dan penduduk lokal yang saya tanya, mereka nggak hanya menjelaskan secara verbal, tapi juga langsung assisting by action. Yang terakhir malah, si mbak2 warga lokal menunjukkan dan mengantar kami langsung ke depan penginapan tujuan kami. Wes wes, baik syekalih ya! Coba boleh dipeluk hihihi. Buat yang sering nyasar di tempat asing, pasti tau rasanya ketemu orang-orang baik.

Saturday, January 31, 2015

A Short Escape in Winter 2014 (Part 4): Terlalu pagi tiba di Praha

photo credits by Anton Tarigan

Pukul 4 dinihari waktu setempat, setelah 10 jam perjalanan dari Warsaw menggunakan Polski Bus, adalah waktu ketika kami tiba di ÚAN Florenc, Prague. Kota tujuan kedua dalam Eastern Europe Trip pada winter 2014. Cuaca dingin yang lumayan menusuk tulang tidak terlalu saya rasakan. Sempat heran, kok ruang tunggunya gini amat ya? kecil dan tampak renovasi sana sini belum selesai. Dan weeeeeeh...toiletnya dikonciiiii...huft huft! apa dech, toilet pake dikunci segala..terlihat beberapa wajah bete penumpang gara-gara ini hahah..Tapi, bersama-sama dengan mayoritas penumpang yang memilih untuk tetap berada di di dalam terminal  menunggu pagi, membuat lelah sedikit berkurang. 

"Fiuuuuuh, still some more destinations ahead..couldn't be more excited than this", batin saya. 

Sunday, January 25, 2015

A Short Escape in Winter 2014 (Part 3): Warsaw, my first romantic city!



Ok, let’s go..
Memulai perjalanan pertama di Eastern Europe Trip adalah Warsaw. Sesuai dengan schedule, tibalah kami di bandara Modlin. Bandara ini bukanlah bandara utama yang melayani peerbangan pesawat2 besar. Modlin Airport hanya melayani pesawat-pesawat kecil seperti Ryan Air yang saya naiki ini. Penerbangan dari Eindhoven memakan waktu 1,5 jam ke Modlin. Kami langsung menuju shuttle bus yang akan mengantar kami ke city centre Warsaw, dimana teman saya Ilham akan menjemput kami. Pembayaran tiket bus sebelumnya kami lakukan via online, jadi ketika akan naik bus kami hanya perlu untuk menunjukkan tiketnya. Perjalanan cukup nyaman dan kebetulan tidak terlalu penuh. Kami sempat bertanya kepada sepasang ayah dan anak apakah bus yang kami tumpangi sudah betul destinasinya. Rupanya sang ayah tidak berbahasa inggris, sehingga jawabannya ditranslate oleh si anak. Inilah kesan pertama tentang Eastern Europe. Bahasa inggris belum menjadi Bahasa sehari-hari di sebagian besar wilayah Eropa Timur. Sangat berbeda dengan Belanda dimana boleh dibilang semua warganya dapat berbahasa inggris. Teman saya, Ilham, bercerita bahwa ketika pertama kali tiba di Warsaw, agak sedikit mengalami kesulitan berkomunikasi karena dia tidak bisa berbahasa Polish dan sebaliknya mereka juga tidak semua bias berbahasa inggris. What an interesting experience!

Thursday, January 15, 2015

A short Escape in Winter 2014 (Part 1): Bratislava, Sebuah Rasa tentang Eropa Timur

Yup! Bratislava...adalah ibukota dari negara ketiga yang saya kunjungi dari rangkaian liburan Christmas Break 2014 lalu. Ibukota negara Slowakia (demograpic data: klik disini) ini, atau yang dalam tulisan aslinya Slovak, terletak di tepian sungai Donau dan berbatasan langsung dengan Austria (1 jam perjalanan bus ke Wina) dan Hungaria (2 jam perjalanan bus ke Budapest). Sebuah rute yang menyenangkan untuk melakukan perjalanan melintasi berbagai negara bukan? 

Kenapa saya mengawali cerita perjalanan kali ini dimulai dari Bratislava? karena bagi saya kota ini memiliki kesan yang menarik perhatian saya tersendiri, meskipun saya berada disana hanya satu hari (menginap satu malam). 

Cerita tentang kota ini dimulai dari insiden "nyungsep" di tangga terminal bus utama, Autobusová Stanica (AS) Mlynské Nivy. Mungkin karena kelelahan, saya tidak bisa menjaga keseimbangan tubuh saya ketika menuruni tangga dan akhirnya meluncur dengan sukses seperti penguin (sayang nggak ada fotonya hihihi). Malu? nggak juga..hihi alhamdulillaah rasa sakit di sekujur badan lebih terasa daripada rasa malu hiiikz..masa pertama datang langsung nyungsep..hahaha

Banda Neira - Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti (Live)

I'm just not brave enough to say, I love you..   mungkin memang hal bodoh tapi setidaknya biarkan semua hadir dan muncul dalam ingatanku...