Sunday, January 25, 2015

A Short Escape in Winter 2014 (Part 3): Warsaw, my first romantic city!



Ok, let’s go..
Memulai perjalanan pertama di Eastern Europe Trip adalah Warsaw. Sesuai dengan schedule, tibalah kami di bandara Modlin. Bandara ini bukanlah bandara utama yang melayani peerbangan pesawat2 besar. Modlin Airport hanya melayani pesawat-pesawat kecil seperti Ryan Air yang saya naiki ini. Penerbangan dari Eindhoven memakan waktu 1,5 jam ke Modlin. Kami langsung menuju shuttle bus yang akan mengantar kami ke city centre Warsaw, dimana teman saya Ilham akan menjemput kami. Pembayaran tiket bus sebelumnya kami lakukan via online, jadi ketika akan naik bus kami hanya perlu untuk menunjukkan tiketnya. Perjalanan cukup nyaman dan kebetulan tidak terlalu penuh. Kami sempat bertanya kepada sepasang ayah dan anak apakah bus yang kami tumpangi sudah betul destinasinya. Rupanya sang ayah tidak berbahasa inggris, sehingga jawabannya ditranslate oleh si anak. Inilah kesan pertama tentang Eastern Europe. Bahasa inggris belum menjadi Bahasa sehari-hari di sebagian besar wilayah Eropa Timur. Sangat berbeda dengan Belanda dimana boleh dibilang semua warganya dapat berbahasa inggris. Teman saya, Ilham, bercerita bahwa ketika pertama kali tiba di Warsaw, agak sedikit mengalami kesulitan berkomunikasi karena dia tidak bisa berbahasa Polish dan sebaliknya mereka juga tidak semua bias berbahasa inggris. What an interesting experience!

Saturday, January 17, 2015

A Short Escape in Winter 2014 (Part 2): Persiapan

Ini adalah Eastern Europe Trip yang super nekat pada saat Chrismast Break. Kenapa saya bilang nekat? Sungguh, melakukan perjalanan ke beberapa negara dengan dibayang-bayangi dua nilai ujian yang belum keluar dan dua resit di awal januari itu sebuah pemikiran yang sangat beresiko. Tapi bismillaah..modal nekat plus cita-cita belajar selama trip jadi sebuah pembenaran untuk jalan-jalan..ngebul booo' habis ujian 2 mata kuliah yang super berat..hahaha.. entah kenapa eropa timur begitu menarik perhatian saya. Mungkin karena sejarahnya di masa lalu ya, nazi, yahudi, rusia, dsb. Pokoknya historical banget. Udah saya bayangin orang yang tinggi-tinggi, bangunan tinggi, hujan, payung, coat panjang, dan topi. Kayanya saya kebanyakan nonton film emang -_-".

Diawali dengan menentukan negara-negara yang akan

Friday, January 16, 2015

Nggak ada gengsi, flea pun jadi..

Sebagai kota pelajar (meminjam istilah Yogyakarta, kota pelajarnya Indonesia), tentu saja keramaian kota ini didominasi oleh para mahasiswa yang bukan lagi datang dari penjuru kota di Belanda tapi juga dari dunia. Sistem akomodasi atau tempat tinggal, di sini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kos-kosan ala Indonesia. Mulai dari type room atau di sini istilahnya adalah kammer (kamar), studio (kamar plus fasilitas kamar mandi dan toilet), dan apartment (lengkap dengan dapur, ruang tamu, dan terkadang ada fasilitas gudang atau storage room). Nah, kalau yang semi-semi biasanya fasilitas tambahannya sifatnya nanggung...cuma bukan berarti ada semi room juga haha..Untuk kontrak, jelas tertuang di selembar kertas putih, termasuk deposit (plus agency fee bagi yang menggunakan agent, rata-rata biayanya sama dengan 1 bulan kontrak). Mau kamu hanya sewa satu dua atau tiga bulan, semua serba jelas. Yup! orang belanda emang terkenal administratif banget. Sama dengan di Indonesia, housing (istilah kos-kosan) di sini tersedia dalam beberapa pilihan fasilitas, full furnished (perabotan lengkap), semi furnished (biasanya basic banget tempat tidur), atau unfurnished (kosongan)..tinggal sesuaikan aja dengan budget yang kamu miliki..paling murah tentu saja unfurnished...eh, tapi mahal donk jatuhnya kalau harus beli perabotan-perabotan?! secara di sini pake euroooo....lagian ribet dech ah..

Yuhuuu....persis! tapi ok, pause dulu pikiran itu..karena apa yang gw tulis berikut, bakal bikin kamu

Banda Neira - Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti (Live)

I'm just not brave enough to say, I love you..   mungkin memang hal bodoh tapi setidaknya biarkan semua hadir dan muncul dalam ingatanku...