Saturday, February 7, 2015

A Short Escape in Winter 2014 (part 5): Budapest, Sebuah Catatan Memahami Sejarah Dunia!


Ya, Budapest adalah kota terakhir dalam perjalanan Eastern Europe Trip 2014.  Membayangkan bahwa liburan saya akan segera berakhir dan 2 ujian resit sudah menunggu dan buku2 yang saya bawa hanya sekali dua kali saya baca itu selalu membuat saya panik. Ouch, perut selalu tegang! Hihihi..tapiiiii rasanya terlalu sia-sia kalau selalu cemas. It's time to have a story in this city! Hahaha sungguh sebuah tekad yang besar!

Kami tiba di Budapest siang hari. Hemh..lagi2 agak repot karena harus menukar mata uang ke Hungarian Forint. Tapi nggak seribet di Prague si, karena kami sampainya siang jadi mudah untuk menukar ataupun tarik tunai. Daaan, untuk membeli tiket kereta pun, kami bisa menggunakan kartu debit atau kartu kredit langsung di mesinnya. Saya cuma bisa, "wow!" Hahaha maklum, datang dari sebuah negara yang masih belum kenal kata efisien hihihi. Ok, step pertama adalah mengambil peta atau city map gratis. Sempat bingung juga ketika mencari jalur ke arah hostel yang kami booking. Hihi anton dan putri sibuk ngeliatin peta, saya diem aja. Abis kalau saya ikut2an ngeliat peta, yang ada malah diskusi nggak selese2. Sebenernya, solusi paling cepat buat saya adalah nanya ke polisi atau ke penduduk lokal. Wow! Patut diacungi jempol! Dari semua polisi dan penduduk lokal yang saya tanya, mereka nggak hanya menjelaskan secara verbal, tapi juga langsung assisting by action. Yang terakhir malah, si mbak2 warga lokal menunjukkan dan mengantar kami langsung ke depan penginapan tujuan kami. Wes wes, baik syekalih ya! Coba boleh dipeluk hihihi. Buat yang sering nyasar di tempat asing, pasti tau rasanya ketemu orang-orang baik.

Saturday, January 31, 2015

A Short Escape in Winter 2014 (Part 4): Terlalu pagi tiba di Praha

photo credits by Anton Tarigan

Pukul 4 dinihari waktu setempat, setelah 10 jam perjalanan dari Warsaw menggunakan Polski Bus, adalah waktu ketika kami tiba di ÚAN Florenc, Prague. Kota tujuan kedua dalam Eastern Europe Trip pada winter 2014. Cuaca dingin yang lumayan menusuk tulang tidak terlalu saya rasakan. Sempat heran, kok ruang tunggunya gini amat ya? kecil dan tampak renovasi sana sini belum selesai. Dan weeeeeeh...toiletnya dikonciiiii...huft huft! apa dech, toilet pake dikunci segala..terlihat beberapa wajah bete penumpang gara-gara ini hahah..Tapi, bersama-sama dengan mayoritas penumpang yang memilih untuk tetap berada di di dalam terminal  menunggu pagi, membuat lelah sedikit berkurang. 

"Fiuuuuuh, still some more destinations ahead..couldn't be more excited than this", batin saya. 

Sunday, January 25, 2015

A Short Escape in Winter 2014 (Part 3): Warsaw, my first romantic city!



Ok, let’s go..
Memulai perjalanan pertama di Eastern Europe Trip adalah Warsaw. Sesuai dengan schedule, tibalah kami di bandara Modlin. Bandara ini bukanlah bandara utama yang melayani peerbangan pesawat2 besar. Modlin Airport hanya melayani pesawat-pesawat kecil seperti Ryan Air yang saya naiki ini. Penerbangan dari Eindhoven memakan waktu 1,5 jam ke Modlin. Kami langsung menuju shuttle bus yang akan mengantar kami ke city centre Warsaw, dimana teman saya Ilham akan menjemput kami. Pembayaran tiket bus sebelumnya kami lakukan via online, jadi ketika akan naik bus kami hanya perlu untuk menunjukkan tiketnya. Perjalanan cukup nyaman dan kebetulan tidak terlalu penuh. Kami sempat bertanya kepada sepasang ayah dan anak apakah bus yang kami tumpangi sudah betul destinasinya. Rupanya sang ayah tidak berbahasa inggris, sehingga jawabannya ditranslate oleh si anak. Inilah kesan pertama tentang Eastern Europe. Bahasa inggris belum menjadi Bahasa sehari-hari di sebagian besar wilayah Eropa Timur. Sangat berbeda dengan Belanda dimana boleh dibilang semua warganya dapat berbahasa inggris. Teman saya, Ilham, bercerita bahwa ketika pertama kali tiba di Warsaw, agak sedikit mengalami kesulitan berkomunikasi karena dia tidak bisa berbahasa Polish dan sebaliknya mereka juga tidak semua bias berbahasa inggris. What an interesting experience!

Banda Neira - Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti (Live)

I'm just not brave enough to say, I love you..   mungkin memang hal bodoh tapi setidaknya biarkan semua hadir dan muncul dalam ingatanku...