Tuesday, July 20, 2021

Banda Neira - Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti (Live)


I'm just not brave enough to say, I love you.. 
mungkin memang hal bodoh
tapi setidaknya biarkan semua hadir dan muncul dalam ingatanku
masa cinta menjadi suatu kata yang membuatku terus hidup dan mengelana...

Friday, April 20, 2018

Nemophilia (Japan Trip 2018 Part #2)


Tokyo, 20 April 2020

Hai Ta...

Apa kabar?

Hari ini Adha ngajak jalan ke Ibaraki. 
Sekitar 2 jam perjalanan dari Tokyo.
Naik kereta dari Ueno ke Katsuta, trus nyambung naik bis langsung ke tempat tujuan. 
Aku ngikut-ngikut ajalah Adha ngajak kemana, yang penting jalan, Ta.

Sengaja nggak kubawa kamera DSLR, Ta. 
Bahu rasanya sudah berat untuk digantungkan kamera2 itu.
Cuma bawa hp dan kamera polaroid yang ringan, beli di olshop sebelum berangkat. 

Ternyata, turis lagi banyak-banyaknya, bisnya penuh, Ta.
Antrian beli tiket masuk juga panjang. 
Entah musim liburan, atau memang tempat ini tak pernah sepi.
Tapi memang musim semi, Ta.

Bukankah, semua orang menunggu datangnya musim semi?

Saturday, April 14, 2018

Konyol nggak kelar-kelar: Suatu prolog cerita (Japan Trip 2018 Part #1)

Haha judulnya simple banget ya? Karena saya bingung mau ngasih judul tulisan apaan (lagi mentok inspirasinya)..tapi asli kalau keinget bakal nyengir melulu plus garuk-garuk kepala..

Yang jelas, ceritanya ini diawali dari chat iseng-iseng sama Adha (haha ketemu dan berteman sama Adha ini pun absurd ceritanya, nggak usah lah ya diceritain demi menyingkat plot). Intinya si Adha ini anaknya suka jalan dan travel kaya saya, jadi klop sudah. Nah di suatu siang hari tiba-tiba anaknya ngeWA dengan histerisnya gitu kalau ada tiket murah ke Jepang (sebelumnya emang ngobrol2 mau travelling bareng ke suatu negara entah apa aja lah itu), dan surprisenya itu Singapore Airlines lagi. Daan..entah hipnotis apaan yang dipakai si Adha, saya langsung ok dan tiket pun di tangan, padahal itu untuk tahun depannya (yes which was at 13-22 April 2018), wkwkwkwkw! ya begitulah kami, yang penting tiket di tangan (please, check pic below untuk tiket yang sedemikian indah harganya hihihi...Alhamdulillaah ya Allah!). Soal jadi berangkat nggaknya, itu namanya takdir! hihihi


Selesai urusan tiket ya sudahlah ya..bulan demi bulan terlewati menahan hasrat yang semakin menggelora (ya elah macam kisah romantis aja wkwkwk). Kadang si Adha ngeWA deg-degan katanya, hahaha saya lebih deg-degan lagi kalau nggak dapet cuti wkwkwk (secara bos baru). Jadi triknya nich, di akhir desember, saya udah bisik-bisik ke bu bos baru dan pak bos kalau taun depan (April mau cuti haha), dan sebulan sebelumnya (berarti Maret) surat cuti saya ajukan dan alhamdulillaah diACC. Sesudahnya saya kongkalikong donk ya sama Nopiyanto, pegawai yang bagian absen karena input cuti kan di doski, jangan sampe berita saya mau vekesyen bocor kemana-mana wwkwkwkw. (sebagai gratifikasinya, pulangnya dibawain dech oleh2 asal bukan gantungan kunci katanya hahaha).

Ok, mendekati hari H (caelah macam lebaran aja), mulai dech ngurusin soal visa. Kebetulan Adha dah ngurusin duluan. Eeeeh, baru keinget belum ngurus perpanjangan paspor yang kebetulan abis! Duh panic attack dech ogut!
Jadi gimana donk? Ok, satu-satu ya saya ceritanya.

Thursday, July 27, 2017

The Proposal

Dua hari kemarin saya nggak ngantor, dengan alasan sakit perut..Ini ibarat pepatah, "karena sambal setitik, melilitlah perut sebelanga"..iya, iya, perut saya emang gendut..hihihi..ups! Nah, iseng ngisi waktu sambil sesekali perut nyeri, saya nonton film melalui aplikasi movie streaming HOOQ. Pas saya buka, langsung muncul filmnya mbak Sandra Bullock dan mas Ryan Reynolds yang berjudul The Proposal. Bukan genre saya sebenernya nonton beginian, karena udah bisa ditebak ini pasti semacam komedi romantis kaya Princes Diary, Cinderella, dsb..intinya si bakalan bikin yang nonton baper..ya kan..

Overall, ceritanya dongeng banget si..for somehow, elu musti main film dulu dech baru dapet cowok model begini..wkwkwkw..nggak denk bercanda..short story nya begini..(bukan spoiller lah ya, karena ini juga film jaman tahun 2009):

Margareth (Sandra Bullock) adalah seorang single lady yang sukses dalam karirnya. She is a tough woman, intelligent, perfectionist, ambitious, goal-oriented, dan yah semacam itulah..cantik pasti! Dalam kurun 3 tahun terakhir dia dibantu oleh seorang Asisten (Sekretaris) yang (di luar kebiasaannya) adalah cowok, ganteng, smart, bijaksana namanya Andrew (ketebak lah ya ini Ryan Reynolds). Suatu ketika si Maggie ini memecat kepala editornya, Bob. Gara-gara masalah inilah, akhirnya Maggie kesandung status keimigrasiaannya (Bob ngadu ke Direksi kalau Maggie udah expired visa kerjanya). Daripada musti balik ke Kanada dan karirnya terancam, akhirnya Maggie "mengancam" si Andrew buat jadi "calon suami" (di US, kita bisa tinggal dengan visa spouse). Nah, singkat cerita, mereka balik ke kampung halamannya si Andrew di Alaska sana..Ternyata, si Andrew ini anaknya orang paling kaya seSitka (hometownnya Andrew). Kesel juga si Maggie, kalau si Andrew ternyata bohong selama ini..Andrew bilang yang kaya kan orang tuanya, buka doi (ini pasti bikin para single ladies lumer kan ya...)...daaan dengan klimaks dan anti klimaks cerita dibumbui komedi yang lumayan bikin ngakak..ketebak lah ya jalan cerita pasti happy ending..

Hokay! jadi yang mau saya bahas itu bukan soal alur film yang mau saya bahas..tapi kurang lebihnya apa yang ada di film ini sebenernya yang sehari-hari juga kita hadapi..ada kok..sadar atau nggak, terkadang kita juga melakukan..

Pertama,

Wednesday, May 24, 2017

Menang tanpo Ngasorake


Sitting on the couch..enjoying a cup of hot chocolate...

Hari ini...adalah hari yang cukup melelahkan bagi otak saya..
Memikirkan bagaimana situasi kerjaan kedepannya dengan kenyataan bahwa atasan saya per 1 juni depan sudah pensiun...fiuh...nggak punya supervisor, analis langsung juga nggak ada, partner sati litting juga nggak ada..praktis, cuma saya dan staf admin saya yang kerja nangani urusan negara seabreg yang semuanya nanya minta cepet minta kejelasan...sementara gw itu siapa? Hanya kroco remahan roti..kerja bagus juga nggak ada rewardnya, kerja buruh apalagi...ditambah, temen yang biasanya suka jadi tempat curhat tentang buruknya sistem, tiba-tiba mengajukan cuti nggak tanggung-tanggung 3 bulan! Rasanya pengin nangis saat ini juga! Because i trust no much people in this system..terlalu banyak kepalsuan yang saya lihat...Fake! Fake! Fake!
Gimana si rasanya kalau apa yang kamu lakukan, tapi orang lain yang ngambil nama? So disgusting! Too naif, kalau dibilang "ya udah lah nggak papa, demi kemaslahatan bersama, organisasi". It's  a shame! So pitty!
Atau kamu sudah kerja banting keringat (karena netes haha), tapi masih aja dijelek-jelekin...dibilang ini itu and the bla bla bla and the bad thing, justru cuma percaya sama orang yang ngomong itu...
Maaf yach hari ini kebanyakan ngeluh dan curhatnya..

A friend once wrote a wisdom..
Bersyukurlah....
saat masih diberi banyak amanah yg tampaknya melebihi kemampuan kita, menyinggung kenyamanan kita.
Mungkin,mungkin karena Allah tahu u are more capable than u think u are. Mungkin karena bos mu lebih mempercayai mu drpd staff lainnya. Mungkin krn ada rencana indah lain setelah sgl kelelahan ini.
Maaf, tdk bermaksud mengentengkan apalagi mggampangkan k bete an mu. Cm mcb mlht sisi lain biar rasanya agak ringan. 
*mnulis mengingatkan diri sendiri.
*copas kata2 suamiku 
(Ika, 2017)

Well, terima kasih mbak sudah membuatku adem..sementara...
However...rasanya pengin bilang,

Kadang kalau lagi kesel selalu berpikir, ada saatnya di atas angin, ada saatnya terhempas...
Mengingat pesen eyang asdep yang mau pensiun besok ini,
"Ngluruk tanpo bolo
Sekti tanpo aji-aji
Sugih tanpo bondo
Menang tanpo ngasorake"
Kerjalah dengan tanpa merendahkan atau menjelek-jelekkan orang lain..Rangga bilang, itu..."jahhat!"
Apa salahnya kerja dengan ngurusin urusan masing2 si...apa untungnya mencitrakan diri bagus tapi bersamaan menjelekkan orang lain....kalau kata eyang, biarkan saja, yang penting jangan begitu...
Kadang hayati lelah, cyiiin...
Mau jadi manusia waras itu emang butuh perjuangan , apalagi di birokrasi..sini, mana yang bilang PNS kerjanya cuma leha-leha...itu bukan PNS, tapi orang yang nggak punya meaning...
Tapi kembali memang, nggak semua bisa dilogikakan...jatuhnya debat nggak berkepanjangan..cuma dibutuhkan suatu keyakinan atau faith bahwa ya manusia memang beragam karakter, tujuan, dan cara...

Keep smile and be happy!
Mari ngetrip lagi aja...

Gambir, 24 May 2017

Tuesday, January 10, 2017

Masih suka menyalahkan orang lain?

Dari beberapa hari yang lalu, ada-ada saja cerita yang berujung pada pagi ini yang tetiba teringat sesuatu ketika sedang kuliah di Belanda, tapi lupa pas lagi ngapain dan lagi ngobrol sama siapa..yang pasti tu begini..yang membedakan antara orang Barat dan orang Timur salah satunya adalah keberanian mengatakan "It was my mistake"..Jadi ketika itu ceritanya begini..


Contoh simple, adalah ketika kita terlambat..Umumnya yang pertama kali diucapkan dan disampaikan adalah "Maaf, saya terlambat". Ternyata, instead of using sorry for the first sentences, mereka mengucapkan "It was my mistake for being late, I'm sorry".


Nah, esensinya adalah...Kata "maaf" itu memang gampang diucapkan (walaupun bagi sebagian orang yang pridenya super tinggi memang masih susah si bilang maaf, sorry to say, makan tuch pride :D), tapi lebih dari itu, "mengakui bahwa itu adalah kesalahannya" ternyata adalah hal yang paling dan paling sulit dilakukan oleh mayoritas kita. Alih-alih mengakui itu memang kesalahannya, malah selalu menyalahkan faktor di luar dirinya, entah itu orang lain atau sesuatu. Ternyata, the power of admitting the mistake itu luar biasa. Keliatan lebih "mengena", lebih bisa mengurai permasalahan. Instead of marah-marah nggak jelas, padahal udah minta maaf. Hmh..gimana saya ngejelasinnya ya? susah juga. Secara saya bukan ahli berteori wkwkwk.Frankly speaking, saya mencoba menerapkan hal itu beberapa kali. Saya mencoba selalu bilang, "itu kesalahan saya, dan saya minta maaf". Ternyata memang beda dengan ketika saya hanya bilang "maaf". Powernya bukan ke orang lain si saya rasakan, tapi ke diri saya sendiri. Rasanya, saya lebih plong dan legowo aja. Menghadapi permasalahan pun sepertinya lebih clear aja..hahah...lebih fokus nyari solusinya daripada nyalahin sebabnya wkwkwkw..(sok wise banget gw).


Thus, saya jadi inget..mungkin ini karena sejak dini yang orang dewasa lakukan terhadap anak kecil salah. Contohnya nich, anak kejedot tembok, lha yang disalahin adalah temboknya, dibilang "duh temboknya nakal ya dek". Padahal karena si anak misalnya kurang hati-hati. Padahal kalau dipikir pake logika, helloow itu tembok dari kapan udah di situ. Atau pas anak kesandung kursi..."Ih kursinya nakal". Alamak, apa salah kursi dan tembok. Padahal lebih bijak ika menunjukkan bahwa si anak kurang hati-hati, atau ada saran supaya terhindar dari kejedot atau kesandung. Contoh "Adik kurang hati-hati, sebaiknya berjalan biasa saja, boleh berlari tapi lihat ada apa di sekitarnya" (hehe ilmu ini saya dapat waktu saya bantuin tante saya di TK). Well, tapi seringnya nich, orang dewasa akan menggampangkan dan berpikiran, "masih kecil ini". Totally wrong!!! justru apa yang terekam, apalagi di bawah usia 5 tahun, itu yang akan selamanya terekam dan membentuk perilaku dan karakter si anak ketika dewasa. Nggak heran banyak orang dewasa selalu put the blame on others..Yah, kecuali dapat hidayah dalam perjalanannya jadi orang bijak ya hewehwehh..


So, end of the story..
Jakarta, tulisan pertama di 2017

Wednesday, December 14, 2016

AUTHENTIC LEADERSHIP: MENCAPAI KEPEMIMPINAN EFEKTIF DALAM REFORMASI BIROKRASI

Jakarta, 14 Desember 2016

Sedianya, tulisan ini adalah draft untuk penerbitan jurnal di kantor saya. Haha, tapi setelah melalui editing, nggak lolos..Ya iyalah, gimana mau lolos, lha wong tulisan ini dibuat dalam waktu semalem suntuk, mirip-mirip sama mahasiswa bikin tugas kuliah yang dikumpulin besok pagi (nyahahaha..#menertawakan diri sendiri -red). Nah, ditambah lagi, kontributor lainnya adalah itu para ahli, salah satunya Prof. Sarlito Wirawan. Wkwkwkw..auto minder juga saya lah..

Anyway, saya mau posting di sini aja karena seringnya yang jadi keluhan dalam manajemen maupun dalam bisnis process sebuah organisasi kalau ditarik ujungnya adalah soal leadership. Mau dibahas bolak balik pun soal team work, SOP, goals, and the bla bla bla..yang namanya kerja dalam sebuah organisasi, even you are the owner, means leadership is the key. Yes, pemimpin adalah kunci dari sebuah pencapaian organisasi, baik individu maupun tim. Sebagai ilustrasi, pimpinan lah yang menetapkan goals atau tujuan, strategi, maupun dalam pelaksanaannya. Kebayang nggak? kalau kerja tapi organisasi nggak punya target, trus nggak ada yang ngarahin, trus nggak ada pula yang monev di tengah-tengahnya. Yes, bakalan kocar-kacir tentunya. Pun nggak kalah pentingnya tentu nich adalah gaya kepemimpinan. Hadoeh, udah kebayang lagi kan kalau yang punya style kepemimpinan model otoriter apalagi yang gayanya "sebodo amat" (over democratic)..herrhhh...rasanya kerja tapi pikiran mau liburan melulu, karena baru nyampe rumah kebayang besok masuk kerja aja udah stress hewhewhew...

Sudah banyak memang teori yang mengupas tentang gaya-gaya kepemimpinan. Mulai dari democratic, situational, sampai leissez-faire. Nah, saya sedang tertarik pada satu ledership style yang menurut saya, kalau sampai ada yang bisa menerapkan model gini, kantor aman sentausa ya hewhewhew.. Let's check what is the Authenthic Leadership? sorry, tulisannya resmi banget..namanya juga buat jurnal (hampiiiir...wkwkwkwk)..enjoy! (ps. read till end)

AUTHENTIC LEADERSHIP: MENCAPAI KEPEMIMPINAN EFEKTIF  DALAM REFORMASI BIROKRASI

Leadership atau kepemimpinan selalu menjadi terminologi yang menarik dalam dunia manajemen sumber daya manusia. Namun umumnya, yang menjadi area implementasinya adalah sektor privat atau yang bisnis. Hal ini karena sektor privat menyadari betul pentingnya peran seorang pemimpin sebagai sentra kekuasaan dan kewenangan yang menentukan keberhasilan organisasi (tercapainya keuntungan atau profit secara maksimal) melalui pengambilan-pengambilan keputusan yang strategis (Rattanasevee, 2014). Sedangkan dalam birokrasi Indonesia, dimana sistem kepemimpinannya adalah hierarkis atau berjenjang, kepemimpinan menjadi hal yang sangat unik dan belum sepenuhnya mendapat perhatian (Silalahi, 2011).

Tuesday, November 22, 2016

Jejak pada setapak

"Mbak sudah pernah ke Makassar ini?"

- sudah lama hatiku kutinggalkan di kota ini...bertahun lalu dan terlalui...dimana kau juga menjejakkan langkahmu disini-

Tidak mudah..

Dengan senyum, kujawab "baru kali ini, ibu.."

(pena tumpul, 221116)

Monday, November 14, 2016

Gorengan, Lontong, dan Nasi Megono: A Potluck and Managing Performance

Selamat pagi...semangat senin..

jadi pagi ini adalah diawali dengan gw bete sebete-betenya..hihi tapi bukan itu si yang mau gw ceritain..tapi sebuah inspirasi pagi yang berhasil merubah mood saya pagi ini (ciee karena mood udah bagus lagi, gw berganti saya wkwkwkw)...

Ceritanya begini..

Kantor saya (nggak usah disebut lah ya paling juga dah bisa nebak), in a narrow scope suasananya lagi nggak nyaman. Short explanation adalah team work and team management nggak jalan, supervising gagal total, coordination bubar jalan...semua orang sibuk dengan dirinya masing-masing, mengamankan diri sendiri semua, work made by order only, no sustainable work. Jadi bisa dibayangin ya, rasanya gimana kerja di lingkungan begitu. Setelah saya amati ternyata ada 3 hal penting yang berpengaruh, yaitu:

Tuesday, September 27, 2016

Kenapa baru sekarang?

Hihihi..sudah saya duga, pertanyaan-pertanyaan itu akan muncul di hari pertama saya muncul di kantor dengan gigi yang sudah berpagar logam. Ya! di deretan gigi saya yang berantakan terpasang brachet metal dengan karet warna pink (my fav color!). Yah sebenarnya wajar saja si pertanyaan itu muncul karena selama 5 tahun lebih mereka terbiasa dengan saya yang tanpa brachet (alias berantakan dan nggak bebas senyum). Well, let's start my story..

Semua berawal dari puluhan tahun yang lalu (naon sich, padahal ya kira-kira 25 tahun yang lalu haha)..saya nggak ingat persisnya saya umur berapa, tapi kira-kira begini ceritanya... Pergi ke dokter gigi adalah momok yang paling menakutkan bagi saya! Masih ingat dengan jelas, dari rumah si berangkat masih tenang-tenang saja, di ruang pendaftaran yah masih so so lah..di ruang tunggu pun, masih chill meskipun deg-degannya nambah.. Nah, begitu masuk ruang periksa, entah kenapa, pecah tangis saya! dan I clearly remember how afraid I was when seeing the dentist equipment. Saya hampir lari, kalau ayah saya tidak segera memegang tangan saya! Drama banget ya. Mau dibujuk-bujuk kaya apapun, it didn't work! Akhirnya, there was not other way, Ayah saya kemudian duduk di kursi pasien dan saya dipangku! dan Ibu saya pun mengelus-elus tangan saya supaya kalem. Masih drama nangis tuch, mau nggak mau saya pun buka mulut dan dokter pun melakukan tugasnya, mencabut gigi saya. Selesai tindakan, saya pun masih dengan menangis keluar dari kamar periksa. Hihihi apalah rasa malu, bodo amat lah! walaupun abis itu nangisnya udahan. Hahaha...Percaya nggak percaya, drama yang sama terjadi berulang kali setiap saya pergi ke dokter gigi (dokter giginya pun beda-beda, mungkin ganti suasana kali ya). Biarpun saya sudah SD kelas berapa gitu, mungkin kelas 4 atau 5 kali ya..sebenarnya malu si ya, tapi saya masih inget banget tuch disuntik-suntik..wah kejer lagi donk..haha tetep dipegangin sama Bapak si..haha lupa dech masih dipangku atau nggak. Dokter saat itu bilang, dipasang brachet aja biar nggak berantakan. Well, some reasons (nggak tau ya), nggak dipasang juga. Soalnya abis itu nggak ke dokter gigi lagi hahaha..

Wednesday, September 21, 2016

A Morning Inspiration

Assalamualaikum,semangat pagi semuanya. "Break The Limit"
(Adi W Gunawan)

Beberapa hari yang lalu saya mengendarai mobil menuju Bandung. Ketika mulai memasuki tol ke arah Sadang, di belakang saya ada sebuah mobil Lexus berwarna hitam yang melaju dengan kecepatan tinggi. Tetapi yang saya suka walaupun ia melaju dengan kecepatan tinggi, ia tidak memaksakan kehendak.  Jika mobil di depannya tidak mau memberi jalan, maka ia yang mengalah dengan mengambil jalan ke kiri dahulu baru kemudian balik lagi ke jalur kanan.

Supaya tidak ngantuk karena saya menyetir sendirian dan tertarik dengan cara menyetir si mobil hitam ini, iseng-iseng saya membuntuti mobil tersebut dari belakang. Saya ikuti cara ia menyetir, termasuk kecepatannya. Ketika tidak ada mobil lain di tol, kecuali mobil tersebut dan mobil saya, mobil hitam tersebut menambah kecepatan nya. Karena sedang membututi, tanpa sadar saya ikut menambah kecepatan mobil saya.

Ketika saya melihat panel kecepatan, menunjukkan angka 160 km/jam. Padahal selama ini, kecepatan tercepat yang pernah saya tempuh adalah 140 km/jam, saya tidak berani melaju diatas itu.
Tapi dengan adanya mobil yang saya ikuti, saya bisa tembus rekor kecepatan mobil saya. Sesuatu yang sulit saya lakukan jika tidak ada sparringnya.

Monday, September 19, 2016

Cuti Awal Tahun (Epilog): Dari Durian Ucok sampe Kualanamu

Hehe...rasanya kok nanggung ya, nggak sekalian nulis liburan penuup di cuti awal tahun ini. Ditambah malah jadi ngidam Durian Medan! Iyaaa..,,jadi karena setelah berlibur singkat di Danau Toba, kami ke Medan hanya karena pengin makan durian di Durian Ucok! Alamaaaak (pake logat batak hahaha), baru denger namanya aja sudah ngiler! Do oh saya kan pecinta durian! Oke sabar..sabar..

Jadi, perjalanan kami ke Medan dimulai donk dengan naik travel (umumnya yang disebut travel itu adalah mobil sewaan model avanza atau xenia, jika beruntung ya innova) dari pelabuhan Tiga Raja Parapat, tiket sekitar 90rb kalau nggak salah ya. Perjalanan ke Medan memakan waktu sekitar 5-7 jam. Satu Mobil diisi dengan 7 orang penumpang dan 1 driver. Di sebelah kami adalah seorang ibu dengan ananya yang masih kecil, namanya Samuel! Tapi panggilannya Muel! Lucu banget. Rupanya suami si ibu adalah si bapak yang duduk di sebelah supir dan memangku sang kakak, namanya Jelita. Jadilah sepanjang perjalanan kami bercanda dengan Muel dan Jelita. Hahaha karena saya dan Ira kebagian duduk di tengah dan pinggir, jadi kami gantian supaya nggak terlalu pegal punggung, maklum berjam-jam. Sebenarnya ada waktu berhenti dan istirahat si di sebuah rest area, cukuplah makan mie goreng dan teh yang hangat. Lumayan menghilangkan penat. Oy, travel ke Medan ini bersedia mengantarkan kami sampai ke penginapan, yaitu Permata Inn. Dari Parapat sekitar jam 12, sampai di Medan sekitar jam 7. Yup lama memang. Tapi alhamdulillaah sampai di Medan!

Cuti Awal Tahun (Part 2): Toba, from historic to photogenic and sportgenic

Setelah seharian kemarin full menghadiri acara pernikahan sahabat kami Jenny (see Jenny's Wedding), hari ini dilanjutkan dengan Trip ke Danau Toba. Yeeeay! we were so excited! karena buat saya, ini adalah pertama kalinya saya ke Danau Toba, dan full dalam rangka liburan, cuti, holiday, vacation! Biasanya si sambil #girlonduty trip :p (saking di kantor orangnya dikit, susah ngambil cuti buat liburan). Yach meskipun super short trip, karena berangkat jum'at eh Sabtunya harus cabut ke Medan. Heheh ini pake nabung-nabung dulu loch sebelumnya, biar full holiday-feels like! hihihi

Hari Jum'at, 15 Januari 2016. Dari hotel Horison Pematang Siantar tempat kami menginap, jam 10 pagi kami dijemput oleh Ajibata Travel yang sudah dibook sebelumnya. Kebetulan, kami adalah penumpang pertama. Si sopir menawarkan kami untuk langsung ke Parapat, tanpa perlu menunggu penumpang lainnya supaya nggak terlalu siang sampe Samosir, tentunya dengan harga tiket yang dilebihkan. Well, nggak papa lah daripada kelamaan jemput sana sini, jadi kami bayar 150rb untuk 1 mobil (harga tiket per orang sebenarnya sekitar 20rb). Yah dengan pertimbangan masih affordable dan logis, plus flexibilitas kalau hanya kami berdua penumpangnya, so let's start the holidayyyy!!

Thursday, September 15, 2016

A Friendship in Origamies

Tiga minggu yang lalu, saya mengikuti pre departure briefing untuk sebuah training tentang Leadership and Management. Salah satu pembicara memberikan sebuah pertanyaan sebagai PR dan meminta untuk membawa sebuah bukti sebagai jawabannya. Pertanyaannya adalah,

"Hal apakah yang menjadi sangat inspirasi bagi Anda?"

Beliau lantas menjelaskan, itu dapat berupa apa saja, buku, novel, apapun itu. Do oooh, PR banget nich! Semua hal bisa jadi inspirasi buat saya, tapi kalau disuruh membuktikan? lha hal-hal yang menginspirasi itu termanifestasi dalam diri dan perilaku saya sehari-hari. Sebagai contoh, liat postingan di facebook soal riba, langsung kartu kredit saya close dan gunting-gunting sampe abis. Liat kakek-kakek masih jualan, langsung hati ini mewek dan teringat ayah yang berpanas-panas di sawah (dulu si, kalau sekarang ngurusin kebun depan rumah), liat berita perempuan diinjek-injek atau korban KDRT langsung pengin jadi perempuan tangguh, dan masih banyak inspirasi-inspirasi lainnya. Jadi apa donk buktinya? Haha...nggak punya pikiran lain, kecuali mau nyodorin bodi ini jadi bukti pribadi yang sudah terinspirasi. Nyahahaha lebhay ya. Ya abis nggak bisa mikir yang lainnya juga. Plus males kalau musti bawa buku tebel, lagian nggak begitu kutu buku lagi sekarang. Eh, tapi tepatnya si minder karena pas di briefing itu ditanyain udah baca buku ini itu, boro-boro baca, denger aja belom pernah (kuper banget ya gw -_-"). Eh jadi inget, ada satu buku tetralogi Buru nya Pramoedya Ananta Toer belum dibalikin nich sama Bagas! Balikin pleaaseee...buku langka!

Singkat cerita, akhirnya tibalah saat diklat, dan tataaaaa....NGGAK DITANYAIN SOAL PRnya! hahaha lupa kali ya belio. Padahal nich ya, sebelumnya udah deg-degan banget kalau ditanyain soal buku yang menginspirasi, secara saya dong dong dong kalau soal buku. Kecuali buku tabungan (eh tapi ini juga udah lama nggak cetak). Fufufufufu kecewa donk saya.... hihi Karena sebenarnya nich, semalem dapet inspirasi! Entah kenapa tiba-tiba saya ingat salah satu hal yang sangat-sangat membuat tawa dan senyum saya lebar-selebar2nya! mirip pas saya terima pengumuman kelulusan master saya. So here we go to the stories..sedikit flash back ya..

Saturday, May 7, 2016

Re-entry, ngapain aja si?

Mungkin banyak orang yang bertanya-tanya, pulang kuliah kok nggak langsung balik lagi ke unit kerja lama malah transit dulu di unit kerja yang ngurusin urusan internal organisasi. Well, i thought it was a normal question. Logically, setiap pegawai yang mendapatkan tugas belajar memang based on the institutional needs. Lebih spesifik lagi, kebutuhan organisasi diperoleh berdasarkan kebutuhan unit kerja. Dari human capital development plan analysis, tiap-tiap unit kerja diminta untuk melakukan analisis antara kebutuhan standar kompetensi jabatan dengan kapasitas pegawai yang ada. Ketika terjadi gap, pegawai disekolahkan. Jadi, ketika selesai tugas belajarnya, they should be placed or "returned" to their last position. Nggak ada yang salah dengan hal ini. Tapi ada kebijakan dari pimpinan bahwa sebelum mendapatkan penempatan kembali, pegawai harus mengikuti program yang namanya "Re-Entry". Bagi mereka yang memang berkecimpung di bidang MSDM khususnya human capital development, tentunya nggak asing. Tapi, di beberapa institusi, ini masih hal baru. Termasuk di institusi tempat saya kerja. Yah wajar sebenernya kalau orang yang tadinya "dibebaskan dari tugas jabatannya" karena sekolah, begitu selesai pengin buru2 balik ke kerjaannya yang lama atau bahkan mencapai carrier improvement. Well, re-entry ini sebuah kewajiban bagi mereka yang selesai sekolah. Jangka waktunya 6 bulan. Wow, cukup lama ya kalau dipikir-pikir. Apparently, nggak semua bisa menerima hal ini dengan baik (nggak ngedumel..saya juga ngedumel sebenernya)..tapi baca sampe selesai dulu ya.

Tuesday, May 3, 2016

Gamang

Jadi ceritanya 2 hari ini ngisi cuti 3 hari untuk bikin SIM A. Prosedurnya si udh saya baca bener dan saya pahami sehingga hayati lelah memahaminya. Hahaaii..ini karena pertama itu saya harus KIR dokter alias ngurus surat keterangan sehat, trus bayar 50rb untuk biaya administrasinya. Gw bela2in pagi dech dari sebelum klinik itu buka. Eh ternyata udh banyak yang antri juga ya hihi. Setelah itu, ke loket pendaftaran yang sampai jam 8 juga blm buka. Baru mulai terima layanan jam setengah 9an. Isi formulir dan menyerahkan kembali disertai surat KIR dokter dan fc ktp. Berhubung sim baru, jadi nggak usah bayar dulu, langsung ke tahap selanjutnya yaitu tes teori atau AVIS. Doeeeee...ini yang bikin hayati lelah! Saya harus nunggu 3 jam buat tesnya, karena ada 2 kloter sim C yang didahulukan...wew! Kalau tau jadwalnya gitu, bisa balik rumah dulu atau ngapa2in dulu. Mbok ya dipastiin gitu jamnya.. Ya udin lah, sebagai warga negara baik saya ikutin aja. Tes AVIS ini lumayan bikin nggak konsen hahaha..kenapa begitu? Karena itu mirip banget nonton layar tancep. Jadi ada layar besar yabg menampilkan soal, trus masing-masing peserta punya mous untuk klik jawaban A atau B. Hahaha karena mirip nonton layar tancep, jujur agak terbuai juga..walhasil, failed alias gagal! Hahaha padahal bapak polisinya udh baik hati ngasih tau clue nya.. Baiklah, ngulang lagi dech tes AVISnya di kesempatan selanjutnya. 

Ok, singkat cerita, saya datang lagi lah buat tes lagi, kebetulan hari selasa saya datengnya. Prosesur sama, tapi ternyata soalnya ada yang beda. Alhamdulillaah, kali ini lebih fokus dan hasilnya cukup memuaskan. Dari 30 soal cuma 2 yang salah (pengalaman adalah guru terbaik)..hihihi..lanjut dech tes praktik 1.

Di tes praktik 1 ini, praktik menyetir mobil dengan rute dan rintangan yang sudah disetting sedemikian susahnya untuk ditaklukkan (kecuali sama pengujinya yang udah pasti hafal lah sama tempat dan mobilnya). Ada rute lurus, belokan alus, belokan tajam, tanjakan dan turunan. Let's said, satu persatu gugur, bahkan nggak sedikit yang gagal di track pertama yaitu lurus. Hihihi bersyukur saya dapet giliran akhir, jadi cukup lumayan buat ngamatin dan siapin mental. Tibalah giliran..tadaaaa...mobilnya emang jauh dari mobil jaman sekarang! Dengan setelan kopling tinggi dan tempat duduk yang pendek (secara saya emang pendek),  jadilah saya perlu penyesuaian yang agak lama (padahal deg2an abis!). Alhamdulillaah track lurus lolos, belokan alus lolos, belokan tajam lolos! Eeeh pas di tanjakan, emang si ada pendamping ya, tapi saya cenderung gampang terdistract kl sebelah ngomong (hahaha padahal ya g salah juga krn doi ngasih tau biar g nyusruk krn mepet). Dan bisa dipastikan, failed for the 1st attempt! Haaak kebayang dech harus ngulang. Eh tapi sempet bangga juga si, dari sekian peserta, saya (perempuan) mulus lo sampai tanjakan.. 

Ok, balik ke problem..berhubung tesnya saya hari ini hari Selasa, artinya saya harus ngulang lagi Selasa depan! Aaaaah kan saya kerjanya di ibukota! Cuti udh bolak balik nggak enak! Iya kalau dijamin lulus lagi, kl nggak? Masa iya...duuh. Nggak habis akal, saya coba nego kalau diulang lagi minggu ini pas kebetulan libur panjang..Sabtu kan buka tuch kantor. Eeh, tetep nggak bisaaa...huhu...! Jadi pengin bikin sensus, sebenernya ada nggak yang bener-bener lulus tes? Karena tadi aja ada yang hampir lulus pake mobil sendiri eeh gagal pula di tanjakan! Ini yang susah tracknya apa emang semuanya belum qualified? Jadi gamang kan...niatnya ikutan prosedur normal itu g pake bribery..tapi...harus berapa kali tes baru lulus? Udah dua kali kursus lo padahal..ada yang pernah tes langsung lulus? Bagi donk tipsnya..tapi udh gamang nich gegara harus harus nunggu lama dan bolak balik lagi buat ngulang..gamang...

Sunday, February 14, 2016

Fruits Salad with Yoghurt and Cheese

Satu hal yang saya merasa takjub ketika saya di Belanda adalah harga dan kualitas buah2 segar yang sangat membahagiakan! Gimana tidak? Buah-buahan yang sangat segar itu adalah favorite saya yang bisa saya dapatkan dengan murah! Nikmat mana lagikah yang kau dustakan? :) Let's say anggur royal (yang kalau di Jakarta nggak bisa seratus ribuan), alpokat (yang disini dijamin kinclong dagingnya, sementara kl di jakarta itu kaya undian, dapet yang bagus udh bersyukur banget), strawberry  (apalagi yang belgia maniiiiiiiis banget nggam ada asem2nya), buah kaki (ini orang betawi bilang kaya buah kesemek), semangka, pir hijau...heuuwww...seger banget pokoknya! Hihihi maaf ya kalau bikin ngiler :p

Thursday, January 21, 2016

Cuti Awal Tahun (Part 1): Siantar, hours for a wedding

Minggu yang lalu, saya dan seorang teman "ngetrip" ke daratan Sumatra Utara. Tujuan utamanya si sebenernya menghadiri pernikahan sahabat kami Jenny dan Bang Atur di Pematang Siantar. Kalau denger ceritanya Jenny, pernikahan Batak itu ruwet hehehe. Awalnya pernikahan itu diselenggarakan pada hari Minggu. Namun, karena ada salah satu keluarga yang berbeda agama dan meyakini bahwa pernikahan tidak bisa dilaksanakan pada hari Minggu, maka ditetapkanlah pernikahan itu akan dilaksanakan pada hari Kamis. Untuk teman dan handai taulan yang bekerja, tentu jadi problem sendiri untuk hadir. Hihihi, tapi buat saya sambil menyelam minum air. Jauh-jauh ke Siantar kenapa nggak jelajah Sumut sekalian? Hehehe diputuskanlah kami untuk cuti selama 3 hari, mulai dari hari Rabu sampai Jum'at, kembali ke Jakarta hari Minggu dengan rute trip kami Kualanamu-Pematang Siantar-Samosir-Medan. It would be amazing!

Pada setiap pagi

Jadi sekarang gw ikut jemputan kantor buat berangkat dan pulang kerja. Harus standby 15 menit sebelumnya di depan kios bubur kacang ijo (atau sekitarnya), membuat gw punya cukup waktu untuk "me time".

Selalu pada setiap pagi..
Sepasang suami istri nitipin anaknya ke sebuah warung buat nanti dianterin ke sekolah. Mungkin yang punya warung itu saudaranya. Si anak udah dimandiin, rapi, lengkap dengan tas sekolahnya. Sang ibu pun sudah berpakaian seragam kerja warna pink. Jadi setelah nitipin anaknya, sang suami langsung nganterin kerja sang ibu dan si anak akan ngeliatin trus masuk ke warung. Nggak tau kenapa, gw terenyuh gitu. Kali mungkin lebih bahagia kalau si anak dianterin salah satu ortunya yak. Tapi reasonable ketika memang tuntutan kerjaan menjadi alasan. Sebagai wanita bekerja, i got it!

Selalu pada setiap pagi...ini favorit gw! Seorang gadis muda berjilbab, berjaket, celana jeans dan bersepatu sneakers. Berwajah tegas, optimis dan nggak banyak make up, bahu kanan menyandang tas cewek, tangan sibuk memasang headset. Kadang matanya bertemu pandang dengan gw. Part yang paling gw suka, cara berjalannya yang penuh semangat, sampe elu bisa merasakan optimisme penuh dalam hidup! Gadis muda inilah yang selalu bisa mengubah mood gw males2an jadi agak semangat (tapi kendor lagi kl keinget suasana kantor si bhahahahah) 😅😅😅😅

Selalu pada setiap pagi..seorang lelaki tua yang berpakaian rapi dan bersepatu kets menyelempangkan tas bahu bertali panjang. Dia akan menyeberang ke sebelah warung sayur untuk mengambil beberapa tumpuk koran, atau terkadang ketika gw melihatnya sudah menggendong beberapa tumpuk (berarti gw sedikit kesiangan 😬). Entah tuntutan hidup atau alasan apa, jika setua itu masih berangkat beraktifitas pagi, artinya he is a productive man, nggak mau biasa di usia tua!

Selalu pada setiap pagi...sosok anak muda berusia awal 20 tahunan berjalan memanggul gerobak kupat sayur. I couldn't imagine how heavy it is! Dilihat dari jam keluarnya yang hampir berbarengan dengan beberapa penjual kupat sayur lainnya yang pake motor, gw jd berasumsi mungkin mereka berasal dari satu produksi kali ya. Satu momen yang meruntuhkan kesombongan gw sesaat (kadang2 kambuh lagi emang), yaitu ketika gw telat dan di kejauhan gw ngeliat dia berjalan memanggul gerobaknya. Ah! Itu sudah cukup jauh buat gw, pasti pegel dan berat banget! hiks, tapi dy masih terus berjalan. Jika seusia muda itu berani memanggul gerobak di tengah hantaman hedonisme anak muda lainnya yang mau jadi penonton bayaran acara2 nggak jelas di tivi, gw yakin dy bakal sukses menghadapi gelombang hidup ke depannya.

Selalu pada setiap pagi..seorang perempuan muda yang sedang hamil besar. Gw suka dengan style hijabnya, manis dan selalu pas dengan wajah keibuannya yang juga manis. Yang paling gw inget adalah bercelana panjang hitam, blazer hitam dengan kemeja dan hijab orange yang sweet and fresh! hand bag manis di bahunya. Soo fresh in the morning. Beberapa hari ini gw nggak ketemu dengannya. Mungkin sudah melahirkan...aah pasti babynya sooo cuute!

Rutinitas gw? Bangun males2an (semangatnya kalau tau pas gaji sama tunjangan cair 😬😬😬 nggak denk). Bangun kalau nggak karena alrm ya karena tante gw ngetok2 kamar gw ngeliat lampu kamar belum nyala jam segituan (bs dipastiin gw tidurnya ngebo banget), mandi, nyiapin bekal, berangkat, nyetop angkot buat ke meeting point jemputan. Soooo common, isn't it? Until I recognized those people!

Pada setiap pagi yang seharusnya penuh syukur dan senyum pada setiap keadaan!
Suddenly I miss them right now! Selamat bekerja hebat dan mulia bapak ibu semua!💪💪💪💪

6.24 AM
Kursi paling belakang bis jemputan (kangen brelin yang selalu ngasih tempat duduk buat gw 😜)

Wednesday, August 5, 2015

Be open!

Seorang teman pernah "terpana" dan bertanya "how amazing you are, how could you have so many friends and how you manage your time with different friends?" Dan sebagian teman yang lain envy dan ngeluh nggak ada teman sedekat itu..
Well, sebenarnya tidak serumit itu.
Bagi saya, single, anak manja, kuliah di negeri dengan jarak tempuh penerbangan direct 15 jam non stop dari rumah tercinta nun di sebuah kota kecil di Indonesia, justru sebuah tantangan bagi saya kalau saya bisa menciptakan "keluarga" di sini. Yah, awalnya pemikiran saya terbawa asumsi bahwa individualism lekat sekali dengan masyarakat Barat. Selintas ya. Tapi saya nggak mau kalau saya terkungkung oleh stigma ini. Saya bertekad, i will make something different :)

Banda Neira - Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti (Live)

I'm just not brave enough to say, I love you..   mungkin memang hal bodoh tapi setidaknya biarkan semua hadir dan muncul dalam ingatanku...